Bali,2.11.2024~Hati-hati “Hanya orang Bali yang mampu merusak Bali” kata Tokoh Mayarakat dari Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung, Jro Komang Widiarta ST
Sudah jelas dari dulu sampai saat ini Bali adalah Daerah pariwisata yang berbasis pada Adat budaya dan Agama yang sudah turun temurun dilaksanakan dari para leluhur dan generasi penerusnya saat ini. hampir satu-satunya daerah wisata yang memiliki keunikan khusus yg tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia, maka wajib kita pertahankan.
Jangan sampai ada orang-orang yang berniat jahat terhadap Bali menggunakan/memperalat orang bali sendiri untuk menghancurkan Adat, Budaya dan Agama yang sudah lestari ada di Bali.
Dengan adanya kabar berita yang beredar saat ini, Wamenpar asal Bali yang baru dilantik oleh Pak Prabowo Subianto (Presiden Republik Indonesia), Ni Luh Enik Ernawati yang mengeluarkan statemen bahwa belum ada rencana untuk tidak melanjutkan program Wisata Halal di Bali, ini sangat mengejutkan dan sangat meresahkan bagi kami masyarakat Bali.
Sebagai generasi penerus Nak Bali, Jro Komang Widiarta ST sangat tidak setuju kalau Bali ditambahkan dengan embel-embel Halal itu, karena kami di bali adalah daerah wisata yg tidak berbasis pada 1 (satu) Agama saja, tamu yang datang ke Bali itu dari berbagai Negara di Dunia dan berbagai agama/kepercayaan yang mereka anut dan kami di Bali tidak pernah membedakan tamu kami berdasarkan agamanya. Maka jangan ganggu lagi kami dengan kata-kata halal itu, biarkan Bali tetap menjadi Bali yang menyumbang Devisa terbesar untuk negara Republik Indonesia yang tercinta ini.
Saya mengingatkan kepada siapapun yang menjabat dan memiliki kewenangan di negara ini, jangan coba-coba usik pulau Bali kami, karena Kami masyarakat Bali akan memilih merdeka saja dari pada dipaksa untuk menjadi pulau dengan label Halal.
Pak Jro Widhi (panggilan Akrab beliau) yang juga adalah ketua Pasemetonan Bendesa Manik Mas Kabupaten Badung yang beranggotakan kurang lebih 15.000 KK yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Badung ini meminta kepada para pejabat yg ada di Bali dan para tokoh-tokoh Bali jangan tinggal diam, ayo bersatu dan berkomitmen untuk melawan dan mempertahankan Bali tetap menjadi Bali yang Adiluhung Gemah Ripah loh Jinawi, terbebas dari rongrongan dalam bentuk apapun dan oleh siapapun.
Dalam Suasana politik saat ini masyarakat Bali juga harus bener-bener cerdas memilih Gubernur yang akan memimpin Bali 5 (lima) tahun kedepan, jangan tergiur dengan uang dan janji-janji yang hanya untuk membohongi kata hati/nurani dan mengorbankan pulau bali yang kita cintai bersama ini, Pilihlah yang bener-bener berpengalaman dan mempunyai komitmen yang kuat untuk membangun Bali tanpa melemahkan Adat Budaya yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita dari masa lalu.